Saturday, October 6, 2012

Bahaya Pemberian Obat Yang Salah


Banyak sekali orang tua tertarik dengan segala macam produk yang ditawarkan / di iklankan di media-media elektronik. Baik itu kebutuhan primer, sekunder ataupun yang lainnya. Produk obat maupun suplemen juga menawarkan khasiat yang bermacam-macam. Tetapi bagi orangtua janganlah terlena dengan iklan tersebut. Pemberian suplemen maupun obat seharusnya diberikan atas petunjuk dokter atau tenaga ahli yang bersangkutan.

Banyak orang yang tergiur oleh  iklan yang ada di media elektronik. Mereka tidak memikirkan apakah barang tersebut memang dibutuhkan anak atau tidak. Pada awalnya orangtua tertarik dengan kemasan atau model iklannya.  bagi orangtua alangkah baiknya lebih mencermati dengan barang yang akan diberikan kepada anak. Terlebih lagi barang / benda tersebut adalah obat untuk anak.

Berikut ini ada beberapa hal yang dialami ibu, dan mungkin bisa dijadikan acuan oleh ibu-ibu yang lain, diantaranya adalah :
  • Menberi obat penurun panas jika anak/bayi demam. Suhu badan yang naik / demam merupakan pertanda dimana anak bereaksi terhadap hal-hal yang ada dalam tubuhnya, misalnya infeksi ringan, secara otomatis tubuh akan berusaha mneyembuhkan penyakit yang ada dalam tubuhnya. Dehidrasi atau kekurangan cairan juga menjadi salah satu muncunlnya demam. Jadi bagi ibu, janganlah terburu-buru memberi anak obat penurun panas sebelum mengetahui penyebabnya.  Jika memang bayi baru saja di imunisasi maka diperbolehkan diberi obat penurun panas. Tentu saja atas anjuran dari dokter. Jika anak/bayi demam bukan karena imunisasi, cek dengan menggunakan termometer . Apabila suhu masih dibawah 38 derajat celcius maka tidak perlu diberi obat penurun panas. Kompres menggunakan air hangat dan teruslah memberi ASI. Selang beberapa waktu cobalah untuk cek ulang suhu tubuh anak anda, jika suhu cenderung naik maka segera bawa anak anda ke tenaga kesehatan terdekat. 

  • Ibu minum obat yang seharusnya diminum bayinya, dengan alasan tidak tega memberi obat pada anaknya dan dengan harapan bayi bisa merasakan efek obat dari ASI yang diminumnya. Perlu diketahui bahwa dosis yang diberikan untuk bayi sangat rendah,jadi jika diminum oleh orangtua tentu saja manfaat juga berbeda. Meskipun ada juga yang terserap oleh ASI tetapi tidak akan sebagus jika langsung diminumkan ke bayi. Banyak sekali ditemukan bayi sakit tetapi tidak juga sembuh, karena yang mengonsumsi obat adalah ibunya, bukan anaknya.

  • Pemberian suplemen vitamin agar anak sehat dan pintar.  Jika kebutuhan ASI maupun makanan sebagai sumber alami tercukupi, maka seorang anak tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin. Karena anak yang sehat tidak memerlukan itu semua. Suplemen vitamin hanya digunakan untuk anak yang mengalami kekurangan gizi berat, atau dalam kondisi pemulihan dari sakit.

  • Mengganti sayuran dan buah dengan suplemen yang mengandung vitamin sesuai dengan yang tertera pada kemasan. Anak masih tetap memerlukan asupan makanan dari sayuran maupun buah-buahan. Serat alami sangat diperlukan untuk kesehatan tubuh. Bila anak terlalu banyak diberikan konsumsi suplemen vitamin yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh bila mengalami kelebihan asupan seperti vitamin A, D , E dan K. Maka akan menjadi ancaman kesehatan karena mengendap dalam tubuh, meracuni hati/lever. 

  • Meminta obat sisa dari anak tetangga. Hanya sakit batuk ataupun pilek saja kadang ada beberapa orangtua yang menyepelekan penyakit ini. Tanpa melihat dosis, tanggal kadaluwarsa ataupun syarat kesehatan yang lain, ibu minta obat dari tetangga yang kebetulan anaknya juga baru saja terkena batuk dan pilek. Dengan harapan akan mengurangi beaya pengobatan.  Harus diperhatikan, setiap anak memiliki tingkat daya tahan tubuh serta reaksi alergi yang berbeda.  Dosis yang diberikan setiap anak juga tidak sama. Bukannya sembuh bisa-bisa malah memperparah sakitnya. Alangkah baiknya pemberian obat kepada anak sesuai dengan anjuran atau saran dari tenaga ahli yang bersangkutan.

  • Menunda pemberian obat karena anak baru tidur.  Ini adalah tidak benar. Dokter sudah menganjurkan obat sesuai dengan dosis yang ada. Bila sudah dijadwalkan oleh dokter, maka anak harus dibangunkan  untuk minum obat agar obat segera bereaksi secara maksimal untuk menyembuhkan penyakit nya. 
Share this article :
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...