Thursday, October 11, 2012

Tentang Penyakit Asma




Pada penderita asma lendir yang berlebihan bisa mengancam nyawa. Ketahanan tubuh dan saluran pernafasan dijaga oleh mekanisme yang tidak spesifik. Diantaranya adalah batuk hingga sistem lendir (mukus) pada saluran pernafasan. 

Fungsi dari mukus adalah melembabkan saluran nafas serta menjerat mikroorganisme / kotoran yang akan dikeluarkan melalui batuk. Mukus yang dihasilkan biasanya encer akan tetapi juga akan mengental untuk menangkap mikroorganisme / kotoran yang ada. Gen mukus teraktivasi oleh kuman. Bentuk awal yang berupa butiran berubah menjadi lendir.

Pada penderita asma, produksi mukus sangatlah banyak dan akan menyumbat saluran pernafasan dan akan menyebabkan kematian. Ini terjadi pada penderita asma berat.

Mukus akan terus diproduksi oleh para penderita asma. Pada asma ringan terjadi pembersihan saluran nafas sentral dan akan memicu meningkatkan mukus.

Sedangkan pada asma berat, mukus yang dihasilkan sangat kental dan akan sulit untuk diurai. Adanya ikatan disulfida membuat pelekatan kuat dan sulit dilepaskan. Sumbatan menjadi parah. Untuk mengatasinya, ikatan disulfida perlu diputus sehingga lendir cair dan mudah dikeluarkan. Salah satu cara adalah dengan obat N-Acetylcysteine.

N-Acetylcysteine telah digunakan sebagai agen mukolitik dalam menghadapi masalah di saluran pernapasan. N-Acetylcysteine memengaruhi ekspresi lendir dengan mengatasi peradangan. Zat itu berinteraksi dengan ikatan disulfida pada protein di lendir bronkus, kemudian memecahnya sehingga menjadi lebih cair dan mudah dikeluarkan.

Semoga bermanfaat.....
Share this article :

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...