Tuesday, September 4, 2012

Bahaya Rokok Bagi Otak


Rokok identik dengan pria. Banyak sekali penelitian dan studi-studi yang sudah membuktikan tentang bahaya rokok bagi tubuh manusia. Tetapi dimata para pecandu rokok akan tetap sulit untuk dihindari.

Zat jahat yang terkandung dalam rokok yaitu nikotin mampu menyebabkan kecanduan bagi para penikmatnya. Bahkan
perasaan menyenangkan juga bisa timbul pada seseorang yang sedang menghisap rokok. Pada saat rokok dihisap, nikotin bekerja seolah-olah memberikan rasa rileks, nyaman, dan terus memiliki keinginan kembali merokok.

Kebiasan merokok 20 batang sehari berisiko menimbulkan pendarahan otak hampir tiga kali lipat. Apakah anda menyadarinya? Bahkan bagi mereka yang telah berhenti dari kebiasaan ini tetap memiliki risiko pendarahan di otak dua kali lipat. Ini merupakan temuan sebuah penelitian di Korea Selatan yang menyelidiki 426 kasus pendarahan otak atau subarachnoid haemorrhage (SAH) antara tahun 2002 - 2004.

Pendarahan Otak / Subarachnoid haemorrhage (SAH) terjadi ketika ada tonjolan pada pembuluh arteri yang disebut aneurisma. Tonjolan ini kemudian pecah dan bocoran darahnya sampai ke otak. Peluang seseorang untuk bertahan hidup setelah mengalami pendarahan ini hanya 50 persen. Mereka juga berpotensi menghadapi cacat permanen seumur hidup.

Sebuah riset, para peneliti mengamati 426 orang dengan kasus pendarahan otak, dan 426 orang lain yang tidak mengalaminya. Dua kelompok ini dibandingkan sesuai usia dan jenis kelaminnya. Peneliti menemukan, risiko mengalami pendarahan di otak akan semakin meningkat dengan semakin banyak rokok yang dihisap. Dengan mempertimbangkan faktor seperti asupan garam, berat badan, dan riwayat diabetes dalam keluarga, riset menyimpulkan bahwa kelompok perokok rata-rata berisiko 2,8 kali lebih tinggi dibanding non perokok.

Pecandu rokok yang telah berhenti paling tidak  lima tahun, berkurang risikonya hingga 59 persen. Sedangkan mantan perokok berat dengan frekuensi merokok cukup sering lebih dari 20 batang sehari masih berisiko 2,3 kali terkena pendarahaan otak.

Risiko aneurisma pada mantan perokok akan menghilang setelah 10 -15 tahun. Namun, hasil ini dianggap terlalu terbatas untuk ditarik kesimpulan. Kebiasaan merokok memicu pendarahan di otak meskipun bagi mantan perokok.
Share this article :

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...