Saturday, September 1, 2012

Mitos Tentang Orgasme Wanita


ilustrasi (dok)
Anda pasti tak asing lagi dengan istilah orgasme. Taukah anda penyebab dari orgasme? Orgasme terjadi akibat kontraksi otot yang dikombinasikan dengan peningkatan tekanan darah di dalam tubuh akibat adanya sensasi 'kenikmatan' yang intens saat berhubungan seksual / bercinta.

Banyak sekali informasi tentang mitos dan rahasia orgasme wanita dari berbagai media seperti buku, artikel di majalah dan surat kabar hingga blog. Tapi anda jangan sampai bingung dengan
adanya banyak info tersebut.


Dibawah ini akan dipaparkan atau dibahas mengenai mitos tentang orgasme pada wanita itu, yaitu:

1. Mitos bahwa hanya dengan berhubungan seksual lah / bercinta lah wanita bisa orgasme
Faktanya: Hanya ada 1 dari 3 wanita yang dapat mencapai orgasme secara rutin dari hubungan seksual / bercinta, akan tetapi ada juga wanita yang mendapatkan orgasme lewat hubungan seksual meski sebenarnya dibutuhkan usaha ekstra untuk membangkitkan gairahnya.

Orgasme merupakan klimaks seksual, entah bagaimanapun cara untuk mendapatkannya. Namun bagaimanapun cara seorang wanita mencapai orgasme tak ada kaitannya dengan kesehatan mental atau kedewasaan emosionalnya.

2. Mitos bahwa kurangnya kemampuan untuk mencapai orgasme menunjukkan ada yang salah dengan si wanita ataupun pasangannya.
Faktanya : Wanita yang mampu mencapai orgasme di masa lalu namun tak bisa lagi melakukannya saat ini mungkin memiliki sejumlah gangguan kesehatan atau memperoleh efek samping dari penggunaan obat- obatan tertentu. Bisa juga jadi wanita yang tak pernah berhasil mendapatkannya semata karena tak menyadari apa yang mereka perlukan untuk bisa mencapai orgasme.

3. Mitos bahwa rangsangan terhadap klitoris atau G-spot selama 5 menit dapat menghasilkan orgasme, jika lebih dari 5 menit maka wanita takkan berpeluang mencapai orgasme
Faktanya : Walaupun banyak cara yang dapat dilakukan pria untuk membantu wanita mencapai orgasme, pada akhirnya si wanitalah yang dapat menentukan apakah hubungan seksual itu memunculkan 'kenikmatan' tersendiri baginya atau tidak agar ia dapat mencapai klimaks yang diinginkan kedua pihak.

Komunikasi antarpasangan sangat penting. Semuanya tergantung pada si wanitanya untuk berbicara kepada pasangannya agar dia bisa mendapatkan klimaks.

4. Mitos bahwa gen berdampak langsung terhadap orgasme wanita
Faktanya : Studi mengatakan orgasme yang didasarkan pada partisipan kembar memperlihatkan bahwa frekuensi orgasme itu juga dipengaruhi oleh gen yang diperoleh secara turun-temurun namun sebenarnya komponen ini tergolong ringan atau tak memberikan efek yang signifikan.

5. mitos bahwa hanya sedikit wanita yang tak mampu mencapai orgasme
Faktanya : 10% wanita tak mempunyai kemampuan untuk mencapai klimaks saat berhubungan seksual. Ketidakmampuan ini biasa disebut dengan anorgasmia namun kondisinya bisa saja primer atau sekunder.

Pada anorgasmia primer, wanita yang menderita kondisi ini takkan pernah mampu mencapai orgasme dengan cara apapun.
Pada anorgasmia sekunder, orgasmenya hanya dapat dirasakan pada saat-saat tertentu atau situasional (orgasme ini mungkin dapat dirasakan pada foreplay namun saat penetrasi, orgasmenya justru tak muncul).
Share this article :

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...