Monday, August 6, 2012

Bagi Penderita Migrain Kerap Merasakan Seolah - olah Waktu Berjalan Menjadi Lebih Lambat



Bagi orang yang memiliki migrain mungkin beranggapan bahwa waktu akan berjalan menjadi sedikit lebih lambat dari yang sebenarnya. Kenapa? Karena penyebabnya adalah migrain mempengaruhi pengolahan pikiran pada otak penderita..


Terjadi perbedaan persepsi waktu yang sangat halus karena tolak ukurnya sepersekian milidetik. Tapi penemuan ini dapat membantu memvalidasi keluhan umum dari penderita migrain  yang merasa tak dapat memproses informasi dengan lebih jelas ketika migrainnya sedang kambuh.

Normalnya, peneliti menemukan jika orang dengan migrain memperkirakan bahwa objek yang terlihat dalam 600 milidetik disadari pada waktu rata-rata 1,2 detik. Sedangkan kelompok non-migrain memberi perkiraan kurang lebih sekitar 0,9 detik.

"Perbedaan yang sangat kecil dan halus, tetapi temuan ini dapat mendukung sebuah gagasan bahwa migrain memang bisa mempengaruhi fungsi kognitif seseorang," ujar Kai Wang serta tim peneliti dari Anhui Medical Center di Hefei, Cina."

Dr Jennifer Kriegler, seorang profesor neurologi di Cleveland Clinic Lerner College of Medicine juga sependapat hal tersebut karena kebanyakan orang yang mempunyai migrain melaporkan bahwa ketika penderita berada pada tahapan migrain yang sangat parah, dirinya seperti terlihat berkabut serta tidak bisa memproses beberapa informasi secara  jelas.

"Studi persepsi waktu yang derita, penderita migrain ini sangatlah kecil, tapi menunjukkan hasil yang cukup signifikan bahwa perasaan berkabut yang diderita penderita migrain bukan hanya disebabkan oleh rasa sakit semata, tapi karena perbedaan dalam pengolahan fungsi otak," kata Kriegler.

Migrain biasa menyebabkan rasa berdenyut hebat di satu daerah kepala, ditambah lagi kepekaan terhadap cahaya serta suara, dan bahkan mual maupun muntah yang terjadi dibeberapa kasus.

Sekitar 30% bagi penderita migrain juga mengalami gangguan sensori sesaat sebelum sakit kepala menyerang. Gangguan sensori biasanya dirasakan secara visual, seperti melihat suatu kilatan cahaya maupun penglihatan berbintik-bintik dan kepala rasanya mau pecah.

Penyebab migrain belum sepenuhnya diketahui, tapi dampaknya melibatkan aktivitas otak yang tidak normal. Seperti studi tersebut yang mengaitkan migrain dengan beberapa perbedaan didalam memori, maupun waktu reaksi serta beberapa kemampuan kognitif lainnya.

Hasil penelitian tersebut diterbitkan didalam jurnal Headache edisi bulan Agustus, yang dilansir foxnews, Senin ( 6-8-12 ).
Share this article :

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...