Wednesday, August 29, 2012

Cara Mengecek Kadar Gula Darah Dalam Tubuh


Tak beda jauh dengan harga bahan makanan pokok yang makin melambung tinggi, harga obat serta biaya kesehatan juga ikut membumbung tinggi. Apalagi jika seseorang sudah mengidap penyakit kronis yang memerlukan perawatan seumur hidup seperti diabetes misalnya. Alangkah sangat bijaksananya jika kita bersikap kritis untuk menjaga kesehatan diri kita sendiri. Gula darah yang terkendali
akan menghindarkan kita dari komplikasi penyakit yang lain.


WHO sebagai organisasi kesehatan dunia menetapkan kanker, diabetes, penyakit paru, dan masalah kardiovaskular, sebagai empat penyakit tidak menular yang menjadi ancaman kematian sampai sekarang ini.

Sebagai pandemi global yang mengancam kesehatan dunia secara serius diduduki oleh penyakit diabetes, tidak hanya karena efek komplikasinya tapi juga dampak ekonominya secara langsung pada kenaikan biaya pelayanan kesehatan
WHO memperkirakan negara seluruh dunia mengeluarkan 2,5 - 15 persen anggaran kesehatannya untuk diabetes.

Penderita diabetes akan mengalami kerugian ekonomi yang sangat mencengangkan. Pada tahun pertama setelah didiagnosis pasien mengeluarkan biaya senilai Rp 18,3 juta setahun, pada tahun kedelapan biayanya meningkat menjadi Rp 49,1 juta. Biaya yang  sangat fantastis bukan?

Biaya yang dikeluarkan para penderita diabetes mencakup  biaya dokter dan rumah sakit, biaya obat-obatan, biaya laboratorium dan pemantauan gula darah, serta biaya perawatan jangka panjang. Sementara biaya tidak langsung antara lain adalah hilangnya produktivitas dan turunnya kualitas hidup.

Biaya - biaya penanganan tersebut akan semakin naik jika sang pasien sampai mengalami kompikasi akibat penyakitya tidak dapat dikendalikan dengan baik. Organ-organ tubuh yang bisa terkena komplikasi mulai dari mata, jantung, ginjal, hingga saraf.

Komplikasi dideteksi saat pasien pertama kali didiagnosis. Ini terjadi karena sebenarnya pasien sudah lama menderita diabetes tanpa gejala yang jelas sehingga komplikasinya tidak terpantau dan pasien sendiri tidak menyadarinya..

"Gula darah yang tinggi atau hiperglikemi akan cepat menimbulkan komplikasi kalau ada pendampingnya, misalnya kolesterol tinggi, usia lanjut, merokok, atau hipertensi". 

Cek teratur
Semua tergantung dari penderita diabetes sendiri dalam perawatan dirinya. Hal yang paling mudah dan sangat penting adalah selalu memonitor gula darah pada saat sedang puasa dana gula darah dua jam setelah makan.

Kadar gula darah banyak dipengaruhi oleh kurangnya olahraga, pola makan, hingga emosi. Karena itu pemantauan lebih sering diperlukan agar diketahui apakah perawatan sudah mencapai sasaran.

"Pemeriksaan gula darah pada satu waktu tertentu tidak bisa dijadikan  patokan, yang bagus adalah pemeriksaan sehari-hari".

Jika sewaktu waktu gula darah kita mengalami kelonjakan yang signifikan, jangan terburu - buru untuk menyimpulkan sendiri, evaluasi dulu penyebabnya. Misalnya apakah lupa minum obat atau kebanyakan makan.

Kesadaran diri untuk memeriksa darah bisa dilakukan tanpa harus pergi ke laboratorium. Biasanya sebelum makan atau dua jam setelah makan. Alat untuk memeriksa sudah banyak terjual bebas di apotik-apotik. Dan hanya beberapa detik, hasil sudah bisa diperoleh.

Pasien diabetes yang melakukan pemantauan gula darah mandiri secara rutin dan mencatat tren gula darahnya dalam agenda catatan harian gula darah, hanya mengeluarkan biaya kurang lebih Rp.700.000 per tahun dengan asumsi melakukan tes 8 kali sebulan.

Pemeriksaan lain yang diperlukan adalah mengukur kadar HbA1C yang merupakan nilai rata-rata gula darah dalam tiga bulan terakhir. Nilai HbA1C yang dianggap baik adalah 6,5 persen - 7 persen. Bila kadar gula darah sehari-hari lebih tinggi dari normal, maka hasil HbA1C akan tinggi.
Share this article :

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...