Sunday, August 12, 2012

Darah Perawan, Tak Sekedar Tanda ?



Misalnya ada yang begitu bangga jika pasangannya berdarah setelah melakukan hubungan seks atau (bercinta),
sebaiknya jangan buru-buru mengambil kesimpulan sebagai tanda-tanda dia masih perawan. Ada banyak faktor penyebab keluarnya darah usai bercinta, mulai dari infeksi hingga tumor ngeri bukan?.

Keperawanan sendiri justru tidak bisa dilihat hanya dari keluarnya darah saat melakukan hubungan seks saja atau untuk saat melakukannya pertama kali, karena hal itu sangat tergantung faktor elastisitas selaput dara. Ada yang sampai berkali-kali keperawanannya masih utuh, ada pula yang sudah sobek sejak kecil  karena naik kuda atau terjatuh saat main sepeda dll..

Keluarnya darah saat berhubungan seks juga tidak selalu disebabkan oleh sobeknya selaput dara, tetapi bisa juga karena sebab-sebab berikut seperti yang kutipan About.com, Sabtu( 11-8-2012 ).

1. Pertumbuhan epitel leher rahim
Cervical dysplasia atau disebut juga pertumbuhan sel epitel di sekitar leher rahim dapat menyebabkan perdarahan usai melakukan berhubungan seks. Risiko mengalami kondisi prakanker ini meningkat pada perempuan yang berhubungan seks ketika umur 18 tahun, melahirkan di bawah 16 tahun atau pernah terinfeksi penyakit kelamin lainnya.

2. Infeksi chlamidia
Penyebabnya adalah infeksi chlamydia dan pemicunya adalah bakteri Chlamydia trachomatis. Penularannya bisa terjadi melalui kontak darah, cairan vagina maupun juga semen dan sperma.

3. Gonorrhea atau kencing nanah
Jika terinfeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae bisa menyebabkan kencing nanah yang mana akan menimbulkan perdarahan saat berhubungan seks. Pengobatannya antara lain dapat menggunakan antibiotik sesuai arahan dokter ahli.

4. Vaginistis atau Cervicitis
Terkena radang atau pembengkakan pada vagina serta leher rahim merupakan penyebab lain keluarnya darah saat melakukan hubungan seks. Penyebabnya bervariasi, sehingga pengobatannya juga harus menyesuaikan sesuai tingkatan levelnya.

5. Polip leher rahim
Polip ditandai dengan benjolan yang lembut, berwarna ungu atau kemerahan dan mudah sekali pecah jika  mengalami gesekan. Jika terdapat di saluran reproduksi, kemungkinan resiko pecah dan mengeluarkan darah saat berhubungan seks akan sangat tinggi.
Maka waspadalah dan hindari pergaulan bebas.....

6. Kista endometriosis
Pertumbuhan yang tidak normal dari lapisan endometrium bisa menyebabkan kista maupun  bencolan yang berisi darah. Bukan cuma mempengaruhi kesuburan, benjolan yang sebenarnya tidak terlalu berbahaya tersebut juga dapat pecah dan mengeluarkan darah.

7. Tumor fibroid
Uterine fibroid atau sejenis tumor di rahim yang biasanya tidak begitu berbahaya. Gejalanya sangat bervariasi pada setiap orang atau individu, salah satunya adalah perdarahan saat melakukan hubungan seks.

8. Gangguan hormon
Turunnya kadar hormon esterogen saat menjelang menopause atau usia senja bisa menyebabkan dinding vagina cenderung menipis dan rentan mengalami radang maupun infeksi akibat gesekan. Karena itulah, hubungan seks pada usia-usia menjelang menopause sering menyebabkan keluarnya darah.

Alangkah baiknya serta termasuk himbauan, hubungan seks yang sehat tidak perlu sampai mengeluarkan darah dikarenakan secara alami organ-organ reproduksi bisa mengeluarkan cairan lendir untuk melumasi agar tidak lecet akibat gesekan. Apapun penyebabnya, sebaiknya periksakan ke dokter ahli agar cepat dicarikan solusi terbaik.
Share this article :

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...