Monday, August 6, 2012

Mau Tau Lebih Dalam Tentang Orientasi Seksual Seseorang? Bisa Terlihat Dari Pupil Matanya!


ilustrasi (dok)
Terlihat dari pelebaran pupil mata, merupakan alat indikator yang sangat akurat mengenai orientasi seksual seseorang! Ketika seseorang memandang gambar erotis maupun terangsang, pupil matanya akan melebar. Reaksi yang tidak disadari ini dapat digunakan untuk mengetahui lebih mengenai orientasi serta gairah seksual seseorang tanpa harus melihat perubahan dari organ kelaminnya tersebut.


"Jadi jika seorang laki-laki berkata bahwa dirinya merupakan heteroseksual, pupil matanya akan terlihat melebar terhadap perempuan. Dan berbeda dengan laki-laki gay, pupil matanya melebar jika melihat sosok laki-laki,"

 oleh Ritch Savin-Williams, psikolog pengembang di Cornell University seperti dilansir oleh LiveScience, Minggu ( 5-8-2012 ).

Pupil bisa mengalami pelebaran ketika menanggapi tiap - tiap stimulus yang terlihat menyenangkan atau menarik, termasuk wajah orang yang mereka cintai atau karya seni yang indah. Pelebaran pada pupil tersebut merupakan tanda atau indikasi bahwa sistem saraf otonom sebagai pengontrol pergerakan tidak disengaja semisal nadi atau pernapasan untuk bekerja dengan baik.

Awalnya, para peneliti belajar melihat orientasi seksual serta gairah seseorang dengan cara menggunakan relawan untuk menonton film atau gambar erotis sambil alat kelaminya dipasangi suatu alat untuk mengukur aliran darahnya. Pada laki-laki, bisa juga dengan mengukur lingkar penisnya. Sedangkan dengan perempuan, alat digunakan untuk mengukur perubahan tekanan pembuluh darah di dinding vaginanya.

Cara demikian mempunyai  kelemahan. Beberapa orang bisa menahan rangsangan pada fungsi organ kelaminnya atau tidak mau merespon, di dalam penelitian laboratorium. Serta belum lagi timbul masalah lainnya seperti  pemasangan alat yang digunakan.

Bisa disiasati, oleh Savin-Williams, mencoba mengamati pupil mata dari kurang lebih 166 orang laki-laki dan 161 orang perempuan, termasuk juga gay, lesbian, heteroseksual serta biseksual. Para relawan diminta menonton video seorang laki-laki atau perempuan melakukan masturbasi selama  kurang lebih 1 menit. Kecerahan dan pencahayaan kedua video identik sehingga tidak akan mempengaruhi dari hasil penelitiannya.

Sambil menonton video, sebuah kamera mengontrol perubahan pupil mata setiap peserta selama menyaksikan video untuk mengukur perubahan ukuran pupil yang sangat kecil. Peserta juga diminta melaporkan gairahnya sendiri terhadap video yang mereka tonton.

Dari hasil penelitian yang dimuat jurnal PLoS ONE menunjukkan bahwa pelebaran pupil sesuai dengan pola yang terlihat pada perangsangan alat kelaminnya. Pada laki-laki, polanya terlihat mudah. Laki-laki heteroseksual merespon video seksual perempuan, dan laki-laki gay merespon video seksual laki-laki. Sedangkan laki-laki biseksual merespon video laki-laki maupun perempuan.

Bagi kaum perempuan, masalahnya terlihat lebih kompleks. Perempuan lesbian mengalami pelebaran pupil ketika melihat foto perempuan lain, mirip dengan pola yang terlihat pada laki-laki normal. Berbeda dengan perempuan heteroseksual, pelebaran ukuran pupil malah terjadi ketika merespon video erotis dari ke2 jenis kelamin. Dalam pengakuannya, perempuan heteroseksual hanya merasakan gairah seks terhadap laki-laki, bukan perempuan tentunya.

"Ini bukan berarti bahwa semua perempuan heteroseksual diam-diam merupakan biseksual. Hanya saja gairah subyektifnya tidak selalu cocok terhadap gairah tubuhnya," ujar Savin-Williams.

Seperti kata Savin-Williams, metode ini bisa digunakan untuk melakukan penelitian maupun riset seksual lintas budaya dikarenakan pelebaran pupil bersifat universal dan tidak tergantung pada bahasa maupun budaya. Metode tergolong bisa membantu orang yang bingung mengenai orientasi seksualnya bukan?
Share this article :

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...